Harga Paket Umroh Promo Murah Desember 2016-2017| Travel Umroh alhijaz indowisata di Jakarta Timur

alhijaz

INFO PAKET UMROH AWAL TAHUN 2016 KHAZZANAH TOURS



Sabtu, 30 Mei 2015

Kisah Perjalanan Hidup Imam Muslim Mencari Ilmu

Cerita Ringkas Tentang Perjalanan Hidup Imam Muslim


Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015. Nama lengkapnya yaitu Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an-Naisaburi. Ia jua mengarang kitab As-Sahih (terpopuler dengan Sahih Muslim). Ia salah seorang ulama terkemuka yang namanya masih diinget sehingga sekarang. Ia dilahirkan di Naisabur di tahun 206 H. Menurut pendapat yang sahih sebagaimana dikemukakan oleh al-Hakim Abu Abdullah pada kitabnya ‘Ulama’ul Amsar.

Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015

Kehidupan tuk Mencari Ilmu
Ia belajar hadits semenjak masih dalam usia dini, yakni sejak tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir dan negara-negara lain.

Paket Umroh Akhir Tahun 2015

Di perjalannanya Imam Muslim banyak mengunjungi ulama-ulama kenamaan supaya berguru hadits pada mereka. Di Khurasan, ia berguru pada Yahya bin Yahya dan Ishak bin Rahawaih; di Ray ia berguru pada Muhammad bin Mahran lalu Abu ‘Ansan. Di Irak ia belajar hadits pada Ahmad bin Hanbal dan Abdullah bin Maslamah; di Hijaz belajar pada Sa’id bin Mansur dan Abu Mas’Abuzar; di Mesir berguru pada ‘Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya, serta pada ulama master hadits lainnya.

Imam Muslim berkali-kali mengunjungi Baghdad buat belajar pada ulama-ulama mahir hadits, dan kunjungannya yang terakhir di 259 H diwaktu Imam Bukhari hadir ke Naisabur, Imam Muslim sering hadir kepadanya buat berguru, sebab ia tahu persis jasa dan ilmunya. Selanjutnya saat terjadi fitnah maupun kesenjangan antara Bukhari dan Az-Zihli, ia bergabung,  pada Bukhari, hingga situasi ini menjadi sebab terputusnya hubungan dengan Az-Zihli. Imam Muslim pada Sahihnya maupun pada kitab lain, tak memasukkan hadits-hadits yang diterima melalui Az-Zihli padahal ia ialah gurunya. Kejadian yang serupa juga ia lakukan terhadap Bukhari. Ia ngak meriwayatkan hadits pada Sahihnya, yang diterimanya melalui Bukhari, padahal ia pun menjadi gurunya. Nampaknya menurut pandangan Imam Muslim, yang sebaiknya adalah ngak memasukkan ke dalam Sahihnya hadits-hadits yang diterima melalui kedua gurunya ini, dgn pasti mengakui mereka menjadi guru.

Paket Umroh Promo Liburan Akhir Tahun

Guru-gurunya
Selain yang sudah disebutkan di atas, Imam Muslim masih memiliki beragam ulama dimana jadi gurunya. Di antaranya : Utsman lalu Abu Bakar, keduanya putra Abu Syaibah, Syaiban bin Farwakh, Abu Kamil al-Juri, Zuhair bin Harb, Amr an-Naqid, Muhammad bin al-Mutsanna, Muhammad bin Yassar, Harun bin Sa’id al-Ayli, Qutaibah bin Sa’id serta yang lain-lainnya.

Keahlian dalam Hadits
Apabila Imam Bukhari termasuk ulama terkemuka dalam bidang hadits sahih, berpengetahuan luas untuk ilat-ilat dan seluk beluk hadits, serta cerdik kritiknya, maka Imam Muslim ialah orang kedua setelah Imam Bukhari, baik pada ilmu serta pengetahuannya atau pada keutamaan serta kedudukannya.

Imam Muslim banyak menerima pujian lalu pengakuan melalui para ulama master hadits maupun ulama lain. Al-Khatib al-Baghdadi berkata, “Muslim sudah menyelusuri jejak Bukhari, memperhatikan ilmunya dan menempuh jalan yang dilaluinya.” Penjelasan ini tak berarti bahwa Muslim hanyalah seorang pengikut aja. Karena, ia memiliki ciri khas lalu karakteristik tersendiri di dalam menyusun kitab, dan metode baru yang belum sempat diperkenalkan orang sebelumnya.

Abu Quraisy al-Hafiz menyatakan bahwa di dunia ini orang yang betul-betul lihai di bidang hadits cuman empat orang; salah satu di antaranya merupakan Imam Muslim. Maksud perkataan ini adalah ahli-ahli hadits terkemuka yang hidup dalam zaman Abu Quraisy, sebab master hadits ini cukup banyak jumlahnya.

Karya-karya Imam Muslim
Imam Muslim meninggalkan karya tulis yang tak sedikit jumlahnya, di antaranya adalah:
1. Al-Jami’ as-Sahih (Sahih Muslim).
2. Al-Musnadul Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para perawi hadits).
3. Kitabul-Asma’ wal-Kuna.
4. Kitab al-’Ilal.
5. Kitabul-Aqran.
6. Kitabu Su’alatihi Ahmad bin Hanbal.
7. Kitabul-Intifa’ bi Uhubis-Siba’.
8. Kitabul-Muhadramin.
9. Kitabu man Laisa lahu illa Rawin Wahid.
10. Kitab Auladis-Sahabah.
11. Kitab Awhamil-Muhadditsin.

Kitab Sahih Muslim
Di antara kitab-kitab di atas yang sangat banyak artinya lalu sangat bermanfat luas, dan masih tetap ada sehingga sekarang adalah Al Jami’ as-Sahih, tersohor dengan Sahih Muslim. Kitab ini ialah salah satu dari dua kitab yang paling sahih lalu murni sesudah Kitabullah. Kedua kitab Sahih ini diterima baik oleh segenap umat Islam.
Paket Umroh Promo Murah 2015 di Bekasi
Imam Muslim sudah mengerahkan semua kemampuannya buat meneliti dan mempelajari situasi para perawi, menyaring hadits-hadits yang diriwayatkan, membandingkan riwayat-riwayat ini satu sama lainnya. Imam Muslim amat teliti dan hati-hati di dalam menggunakan lafaz-lafaz, dan selalu menyediakan isyarat atas munculnya perbedaan antara lafaz-lafaz ini. Dengan kerja keras yang sedemikian rupa, hingga lahirlah kitab Sahihnya.

Bukti kongkrit tentang keagungan kitab ini adalah suatu kenyataan, di mana Imam Muslim menyaring isi kitabnya melalui ribuan riwayat yang sudah pernah didengarnya. Diceritakan, bahwa ia sempat berkata: “Aku susun kitab Sahih ini yang disaring melalui 300.000 hadits.”

Diriwayatkan melalui Ahmad bin Salamah, yang berkata : “Aku menulis bersama-sama Muslim buat menyusun kitab Sahihnya ini selama 15 tahun. Kitab ini berisi 12.000 macam hadits.”

Jadi, Ibn Shalah menyebutkan dari Abi Quraisy al-Hafiz, bahwa jumlah hadits Sahih Muslim ini sebanyak 4.000 buah hadits. Kedua pendapat ini boleh kita diskusikan, diantaranya bahwa perhitungan pertama memasukkan hadits-hadits yang berulang-ulang penyebutannya, sedangkan perhitungan kedua cuma menghitung hadits-hadits yang tak diterangkan berulang.

Imam Muslim berkata di dalam Sahihnya: “Tidak setiap hadits yang sahih menurutku, aku cantumkan di dalam sini, yaitu pada Sahihnya. Aku cuma mencantumkan hadits-hadits yang sudah disepakati dari para ulama hadits.” .

Imam Muslim pernah berkata, bagaikan ungkapan gembira atas karunia Tuhan yang diterimanya: “Jika warga bumi ini menulis hadits selama 200 tahun, maka kerja keras mereka cuma akan berputar-putar di sekeliling kitab musnad ini.”
Travel Umroh Dian Cahaya
Ketelitian lalu kehati-hatian Imam Muslim kepada hadits yg diriwayatkan pada Sahihnya boleh dilihat dari perkataannya seperti berikut : “Tidaklah aku mencantumkan sesuatu hadits dalam kitabku ini, melainkan oleh pertimbangan; pun tiada aku menggugurkan sesuatu hadits daripadanya tetapi dengan pertimbangan pula.”

Imam Muslim di dalam penulisan Sahihnya ngak menulis judul setiap bab secara terperinci. Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015Adapun judul-judul kitab lalu bab yang kita dapati pada sejumlah naskah Sahih Muslim yang sudah dicetak, sebetulnya diterapkan oleh para pengulas yang hadir kemudian. Di antara pengulas yang amat baik membuatkan judul-judul bab dan sistematika babnya adalah Imam Nawawi pada Syarahnya.
Imam Muslim wafat di dalam ahad sore, dan dikebumikan di kampung halamannya adalah Nasr Abad, salah satu kawasan di luar Naisabur, di hari Senin, 25 Rajab 261 H. pada usia 55 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar