Harga Paket Umroh Promo Murah Desember 2016-2017| Travel Umroh alhijaz indowisata di Jakarta Timur

alhijaz

INFO PAKET UMROH AWAL TAHUN 2016 KHAZZANAH TOURS



Senin, 27 April 2015

Kisah Mengenai Perjalanan Hidup Imam Muslim

Perjalanan Hidup Imam Muslim Dalam Mencari Ilmu


Nama lengkapnya yaitu Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an-Naisaburi. Ia pula mengarang kitab As-Sahih (ternama dengan Sahih Muslim). Ia salah seorang ulama terkemuka yang namanya selalu diketahui hingga kini. Ia dilahirkan di Naisabur di thn 206 H. Berdasarkan pendapat yang sahih sebagaimana dikemukakan oleh al-Hakim Abu Abdullah di dalam kitabnya ‘Ulama’ul Amsar. Paket Umroh Bulan Ramadhan 2016

Kisah Mengenai Perjalanan Hidup Imam Muslim

Paket Umroh Ramadhan 2015

Kehidupannya Dalam Menuntut Ilmu
Ia belajar hadits sejak masih pada umur dini, ialah sejak tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir serta negara-negara yang lain. Di perjalannanya Imam Muslim banyak mengunjungi ulama-ulama kenamaan tuk berguru hadits kepada mereka. Di Khurasan, ia berguru kepada Yahya bin Yahya serta Ishak bin Rahawaih; di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran lalu Abu ‘Ansan. Di Irak ia belajar hadits kepada Ahmad bin Hanbal serta Abdullah bin Maslamah; di Hijaz belajar kepada Sa’id bin Mansur serta Abu Mas’Abuzar; di Mesir berguru kepada ‘Amr bin Sawad serta Harmalah bin Yahya, serta kepada ulama pakar hadits yang lain.

Imam Muslim berkali-kali mengunjungi Baghdad untuk belajar kepada ulama-ulama ahli hadits, serta kunjungannya yang terakhir di 259 H diwaktu Imam Bukhari hadir ke Naisabur, Imam Muslim sering hadir kepadanya untuk berguru, sebab ia tahu jasa serta ilmunya. Selanjutnya ketika timbul fitnah ataupun kesenjangan antara Bukhari dan Az-Zihli, ia bergabung,  kepada Bukhari, hingga kejadian terkait menjadi sebab terputusnya hubungan dengan Az-Zihli. Imam Muslim di dalam Sahihnya juga di dalam kitab yang lain, tdk memasukkan hadits-hadits yang diterima melalui Az-Zihli padahal ia adalah gurunya. Perkara yang serupa pula ia lakukan kepada Bukhari. Ia tak meriwayatkan hadits di dalam Sahihnya, yang diterimanya melalui Bukhari, padahal ia pun sebagai gurunya. Kelihatannya menurut pandangan Imam Muslim, yang alangkah baiknya ialah tak memasukkan ke dalam Sahihnya hadits-hadits yang diterima melalui kedua gurunya ini, akan masih mengakui mereka menjadi guru.

Paket Umroh Bulan Mei

Guru-guru Imam Muslim
Selain yang telah diterangkan di atas, Imam Muslim masih memiliki beragam ulama dimana menjadi gurunya. Di antaranya : Utsman lalu Abu Bakar, keduanya putra Abu Syaibah, Syaiban bin Farwakh, Abu Kamil al-Juri, Zuhair bin Harb, Amr an-Naqid, Muhammad bin al-Mutsanna, Muhammad bin Yassar, Harun bin Sa’id al-Ayli, Qutaibah bin Sa’id serta yang lain-lainnya.

Keahlian Dalam Meriwayatkan Hadits
Apabila Imam Bukhari merupakan ulama terkemuka dalam bidang hadits sahih, berpengetahuan luas tentang ilat-ilat serta seluk beluk hadits, beserta tajam kritiknya, jadi Imam Muslim adalah orang kedua sesudah Imam Bukhari, baik di dalam ilmu serta pengetahuannya ataupun di dalam keutamaan serta kedudukannya.

Imam Muslim banyak menerima pujian lalu pengakuan melalui para ulama pakar hadits juga ulama yang lain. Al-Khatib al-Baghdadi berkata, “Muslim telah menyelusuri jejak Bukhari, memperhatikan ilmunya serta menempuh jalan yang dilaluinya.” Pernyataan terkait tdk bertanda yakni Muslim hanyalah seorang pengikut saja. Hal ini karena, ia memiliki ciri khas lalu karakteristik tersendiri di dalam menyusun kitab, serta metode baru yang belum pernah diperkenalkan orang sebelumnya.
Abu Quraisy al-Hafiz menyatakan yakni di dunia ini orang yang betul-betul cakap di bidang hadits cuman empat orang; salah 1 di antaranya adalah Imam Muslim. Maksud perkataan tersebut ialah ahli-ahli hadits terkemuka yang hidup dalam zaman Abu Quraisy, sebab pakar hadits ini cukup banyak totalnya.

Karya-karya Imam Muslim

Imam Muslim meninggalkan karya tulis yang tidak sedikit totalnya, di antaranya adalah:
1. Al-Jami’ as-Sahih (Sahih Muslim).
2. Al-Musnadul Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para perawi hadits).
3. Kitabul-Asma’ wal-Kuna.
4. Kitab al-’Ilal.
5. Kitabul-Aqran.
6. Kitabu Su’alatihi Ahmad bin Hanbal.
7. Kitabul-Intifa’ bi Uhubis-Siba’.
8. Kitabul-Muhadramin.
9. Kitabu man Laisa lahu illa Rawin Wahid.
10. Kitab Auladis-Sahabah.
11. Kitab Awhamil-Muhadditsin.

Kitab Sahih Muslim
Di antara kitab-kitab di atas yang paling luas maksudnya lalu benar-benar bermanfat luas, serta masih tetap ada hingga sekarang ialah Al Jami’ as-Sahih, terpopuler dengan Sahih Muslim. Kitab terkait merupakan salah 1 dari dua kitab yang sangat sahih lalu murni sesudah Kitabullah. Kedua kitab Sahih terkait diterima baik oleh segenap umat Islam.

Imam Muslim telah mengerahkan semua kemampuannya untuk meneliti serta mempelajari kondisi para perawi, menyaring hadits-hadits yang diriwayatkan, membandingkan riwayat-riwayat ini 1 sama lainnya. Imam Muslim benar-benar teliti serta hati-hati di dalam mempergunakan lafaz-lafaz, serta kerap memberikan isyarat akan munculnya perbedaan antara lafaz-lafaz ini. Dgn kerja keras yang sedemikian rupa, hingga lahirlah kitab Sahihnya.

Bukti kongkrit mengenai keagungan kitab ini ialah salahsatu kenyataan, di mana Imam Muslim menyaring isi kitabnya melalui ribuan riwayat yang sempat didengarnya. Diceritakan, yakni ia pernah berkata: “Aku susun kitab Sahih ini yang disaring melalui 300.000 hadits.”
Paket Umroh Murah 2015 di Jakarta
Diriwayatkan melalui Ahmad bin Salamah, yang berkata : “Aku menyusun bersama-sama Muslim tuk menyusun kitab Sahihnya ini selama 15 thn. Kitab ini berisi 12.000 macam hadits.” Maka, Ibn Shalah menyebutkan dalam Abi Quraisy al-Hafiz, yakni jumlah hadits Sahih Muslim ini sebanyak 4.000 buah hadits. Kedua pendapat tersebut bisa kita diskusikan, adalah bahwa kalkulasi pertama memasukkan hadits-hadits yang berulang-ulang penyebutannya, sedangkan kalkulasi kedua sekedar menghitung hadits-hadits yang tdk dituturkan berulang.

Imam Muslim berkata di dalam Sahihnya: “Tidak tiap hadits yang sahih menurutku, aku cantumkan di dalam sini, yakni di dalam Sahihnya. Aku hanya menempatkan hadits-hadits yang telah disepakati dengan para ulama hadits.”

Imam Muslim pernah berkata, seperti ungkapan gembira atas karunia Tuhan yang diterimanya: “Bila populasi bumi ini menyusun hadits selama 200 tahun, jadi kerja keras mereka hanya akan berputar-putar di sekitar kitab musnad tersebut.”
Travel Umroh Dian Cahaya
Ketelitian lalu kehati-hatian Imam Muslim terhadap hadits yang diriwayatkan di dalam Sahihnya bisa diamati dari perkataannya sebagai berikut : “Tidaklah aku menempatkan sesuatu hadits di kitabku tersebut, melainkan dgn alasan; juga tiada aku menggugurkan sesuatu hadits daripadanya melainkan dengan alasan jua.”

Imam Muslim di dalam penulisan Sahihnya tak membuat judul tiap bab secara terperinci. Adapun judul-judul kitab lalu bab yang kita dapati dalam sejumlah naskah Sahih Muslim yang sudah dicetak, sesungguhnya diterapkan oleh para pengulas yang hadir kemudian. Paket Umroh Bulan Ramadhan. Di antara pengulas yang sangat baik membuatkan judul-judul bab serta sistematika babnya ialah Imam Nawawi di dalam Syarahnya.

Imam Muslim wafat di dalam ahad sore, serta dikebumikan di kampung halamannya yaitu Nasr Abad, salah satu kawasan di luar Naisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H. pada usia 55 tahun.





PT. Khazzanah Al-Anshary Tour & Travel

Jl. I Gusti Ngurah Rai, Pondok Kopi, Duren Sawit - Jakarta Timur

Hp. 0812-9121-2232
     
PIN BB : 594E03C4

Email : info.khazzanahtravel@gmail.com

Informasi selengkapnya hubungi Ari Chrismanto

0 komentar:

Posting Komentar