Banyaknya manfaat dan faidah di dalam dzikir
Di dalam surat al-Ahzab ayat 41 Allah berfirman yang artinya adalah sebagai berikut :
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya.”
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015. Di sini Allah memerintahkan kita tuk berdzikir sebanyak-banyaknya. Orang yg banyak berdzikir bertanda mempunyai hati yang hidup. Dia tetap paham akan keadaannya selaku seorang hamba yang fakir serta butuh kepada Allah serta hatinya dipenuhi dgn pengagungan dan pujian kepada Allah. Perumpaan orang yg berdzikir lalu yang tak berdzikir yaitu semacam orang yang hidup lalu orang yang mati.
Paket Umroh Bulan Mei 2015
Tetapi barangkali kita belum menyadari tentang apa sajakah manfaat dzikir untuk pelakunya? Ibnul Qayyim al-Jauziyyah sudah menyebutkan beragam manfaat serta faidah dzikir yang dapat meningkatkan semangat pada kita tuk memperbanyak berdzikir. Faidah dzikir amatlah banyak, dapat menjangkau seratus lebih. Sebagian di antaranya ialah:
Pertama: Mengusir syetan, menundukkan serta mengusirnya.
Kedua: Mencari ridho Allah.
Ketiga: Menghilangkan kesedihan serta kemuraman hati.
Keempat: Mendatangkan kegembiraan kemudian kesenangan di dalam hati.
Kelima: Menguatkan hati lalu badan.
Keenam: Membikin hati serta wajah menjadi berseri-seri.
Ketujuh: Melapangkan rizki kita.
Kedelapan: Menambahkan rasa percaya diri dan kharisma.
Kesembilan: Menumbuhkan perasaan cinta di dalam hati yang mana jal tersebut merupakan ruh Islam, sebagai inti agama, poros kebahagiaan serta keselamatan. Allah sudah menjadikan segala sesuatu ada sebabnya. Oleh sebab itu Dia menjadikan penyebab dari rasa cinta ialah dzikir secara terus-menerus. Bagi siapa saja yang ingin mendapatkan cinta Allah, maka hendaklah ia senantiasa berdzikir serta senantiasa selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Belajar serta mengingat termasuk pintu ilmu. Sedangkan dzikir ialah pintu cinta, dan jalan untuk itu benar-benar besar dan lurus.
Kesepuluh: Senantiasa menumbuhkan perasaan bahwa dirinya sedang diawasi, hingga mendorongnya agar sering berbuat kebajikan. Dia beribadah pada Allah seakan-akan Allah mengawasi dirinya secara langsung. Akan tetapi orang yang teledor untuk berdzikir tak akan sampai kepadanya kebajikan, seperti orang yang cuma duduk saja tak akan pernah sampai ke tempat yang ingin dituju.
Kesebelas: Membuahkan ketundukan diri, seperti memasrahkan diri hanya kepada Allah SWT serta meyakini bahwasannya suatu saat nanti ia akan kembali kepada-Nya. Selagi dia lebih banyak mengingat Allah SWT dengan cara selalu menyebut asma-asma Nya, hingga di dalam kondisi seperti apa saja dia akan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan hatinya, hingga Allah SWT menjadi tempat mengadu serta tempat kembali, kebahagiaan kemudian kesenangannya, tempat bergantung tatkala mendapatkan bencana serta musibah.
Kedua belas: Membuahkan perasaan yang selalu berdekatan kepada Allah. Seberapa jauh dia menjalankan dzikir kepada Allah SWT, maka sejauh itu jua kedekatannya dengan Allah SWT, kemudian seberapa jauh dia lengah tidak menjalankan dzikir, maka sejauh itu juga jarak yang memisahkannya dengan Allah SWT.
Ketiga belas: Membukakan berbagai pintu ma’rifat. Semakin tinggi dia berdzikir, maka kian lebar pula pintu yang terpampang di hadapannya.
Keempat belas: Membuahkan keengganan melakukan maksiat kepada Allah SWT dan pengagungan-Nya, karena dia telah merasakan kebersamaan kepada Allah SWT. Beda dengan orang yang lalai. Maka tabir ini menjadi sangat tipis yang ada di dalam hatinya.
Kelima belas: Membuatnya senantiasa ingat pada Allah SWT, seperti firman-Nya yang bartinya, “Maka ingatlah Aku, niscaya Aku mengingat kalian. “(Al-Baqarah: 152).
Keenam belas: Memunculkan kehidupan di dalam hati. Kami sempat mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Dzikir untuk hati sama dengan air untuk ikan. Apa yang timbul pada ikan andaikan dia dipisahkan dari air?”
Paket Umroh Promo April 2015
Ketujuh belas: Dzikir termasuk santapan hati serta ruh. Apabila hati dan ruh kehilangan santapannya, lalu sama dengan badan yg tak memperoleh santapannya. Suatu saat kami menemui Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang tengah shalat subuh. Seusai shalat dia berdzikir pada Allah SWT sampai hampir tengah hari. Pada waktu itu beliau menengok ke arahku seraya berkata, “Inilah santapanku. Andaikan aku tidak mendapatkan santapan ini, tentu kekuatanku akan hilang.”
Kedelapan belas: Membersihkan hati dari karatnya, seperti yang telah kami uraikan di bagian atas. Segala sesuatu pasti ada karatnya. Karat hati ialah lalai serta hawa nafsu. Maka dari itu untuk membersihkan karat tersebut ialah melalui taubat dan istighfar.
Kesembilan belas: Menyingkirkan kesalahan serta menghilangkannya. Dzikir termasuk kebaikan yang sangat agung. Sementara kebaikan bisa menyingkirkan keburukan.
Kedua puluh: Menyelamatkan kita dari adzab Allah SWT, seperti yang disebutkan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dan dia memarfu’kannya, “Tak ada amal yang dilakukan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari adzab Allah selain dari dzikir kepada Allah.
Kedua puluh satu: Dzikir memberikan rasa aman dari penyesalan pada hari kiamat. Dikarenakan majelis yang di dalamnya tak ada dzikir kepada Allah SWT, maka akan menjadikan penyesalan bagi pelakunya pada hari kiamat kelak.
Kedua puluh dua: Dzikir termasuk ibadah yang amat mudah, akan tetapi sangat agung dan paling utama. Sebab gerakan lidah yaitu gerakan anggota tubuh yang amat ringan serta sangat gampang. Andaikan ada anggota tubuh yang lain yang perlu bergerak layaknya gerakan lidah satu hari semalam, tentu saja ia akan kesulitan melaksanakannya kemudian justru tidak mungkin.
Travel Umroh Murah di Jakarta
Kedua puluh tiga: Dzikir adalah tanaman surga, seperti yang diriwayatkan at-Tirmidzy dari hadits Abdullah bin Mas’ud dia berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda yang maksudnya, “Pada malam aku diisra’kan, aku bertemu Ibrahim al-Khalil ‘alaihi salam seraya berkata kepadaku, “Hai Muhammad, sampaikanlah salamku kepada umatmu, dan beritahukanlah kepada mereka bahwa surga itu bagus tanahnya, segar airnya, dan bahwa surga itu merupakan kebun, sedangkan tanamannya adalah subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar.” Menurut at-Tirmidzy ini hadits hasan gharib. Dia juga meriwayatkan dari Abu Zubair dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam, beliau bersabda, “ Barangsiapa mengucapkan ‘subhanallah wa bihamdihi’, maka ditanamkan baginya pohon kurma di surga.” Menurut at-Tirmidzy ini hadits hasan shahih.
Kedua puluh empat: Tetap berdzikir kepada Allah SWT akan membuatnya tidak melalaikan Allah SWT. Padahal lalai mengingat Allah SWT ialah penyebab penderitaan manusia di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang lalai kepada Allah SWT, maka Allah SWT juga akan lalai dengan dirinya sendiri serta kemaslahatannya. Travel Umroh Murah di Jakarta
PT. Dian Cahaya Tour & Travel
Jl Tebet Barat Dalam Raya No. 40 C Tebet, Jakarta.12810
Hp : 0812-9121-2232
0878-7769-3262
Pin BB : 5445EEB5
Email : traveldiancahaya@gmail.com
Informasi selengkapnya hubungi Ari Chrismanto
0 komentar:
Posting Komentar