Harga Paket Umroh Promo Murah Desember 2016-2017| Travel Umroh alhijaz indowisata di Jakarta Timur

alhijaz

INFO PAKET UMROH AWAL TAHUN 2016 KHAZZANAH TOURS



Senin, 15 Juni 2015

Arti Berpuasa Dan Macamnya

Arti Puasa Dan Macam-Macamnya


Paket Umroh Promo DesemberSecara bahasa, puasa berarti menahan diri melalui segala sesuatu, sedangkan menurut istilah puasa berarti menahan diri melalui segenap sesuatu yang sanggup membatalkan puasa diawali untuk terbit fajar hingga terbenamnya matahari dgn disertai niat serta beberapa syarat. Hukum puasa wajb adalah fardhu’ain (wajib atas diri sendiri seorang muslim). Puasa wajib terbagi jadi tiga macam, yakni :

Paket Umroh Promo Desember


A. Puasa Ramadhan : Puasa wajib yang dilaksanakan di bulan Ramadhan, satu bulan penuh. Hukumnya Fardhu’ain Allah SWT berfirman di surat Al Baqarah ayat 183 : “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Lalu ditegaskan dgn surat Al Baqarah ayat 185 : “Yakni pada bulan Ramadhan, yaitu saat diturunkannya Al Quran yang menjadi petunjuk bagi manusia dan penjelasan, dari pedoman serta pemisah antara yang hak dan yang bathil. Maka barang siapa yang berada di tempat pada bulan itu, hendaklah ia berpuasa…”.

Rukun Puasa :

  • Niat (diucapkan malam harinya), orang yg berpuasa Ramadhan wajib berniat di malam hari sebelum terbit fajar.
  • Menahan diri melalui seluruh yg membatalkan puasa diawali dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Syarat Syahnya Puasa :

  • Islam (orang diluar Islam ngak wajib berpuasa).
  • Mumayiz (sanggup membedakan yang baik selanjutnya yg buruk).
  • Suci untuk haid selanjutnya nifas (keduanya wajib mengqadha ataupun membayar puasa yg ditinggalkannya), di waktu yg diperbolehkan berpuasa
  • Berakal sehat (tidak gila ataupun mabuk)
  • Tidak di perjalanan jauh. Teruntuk musafir ataupun orang yang perjalanan jauh ngak wajib berpuasa. Allah berfirman di surat Al Baqarah ayat 185 : “…..Dan barang siapa sakit ataupun dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajb menggantinya, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu….”.
  • Sanggup berpuasa, sebab seseorang yg betul-betul ngak sanggup berpuasa, dia ngak wajib berpuasa. Akan tetapi diharuskan menggantinya di hari-hari lainnya ataupun membayar fidyah, yakni memberikan makan fakir miskin semasa ngak berpuasa. Adapun orang-orang yang digolongkan orang yg ngak sanggup berpuasa, ialah Wanita hamil serta orang yg lagi menyusui, Orang yg sudah amat tua selanjutnya lemah, Para pekerja berat, Orang yg sakit keras. Allah SWT berfirman di Al Quran di surat Al Baqarah ayat 184 : “…..Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah yaitu member makan seorang miskin…..”.

Syarat Wajib Puasa
Berakal, Baliq, Kuat berpuasa (orang yang tdk kuat puasa dikarenakan lanjut usia ataupun sakit ngak dwajibkan bepuasa). Penyebab batalnya puasa : Makan selanjutnya minum dgn sengaja, Muntah dgn sengaja, Menjalankan hubungan suami istri (bersetubuh), Keluar darah (haid/nifas), Keluar mani dgn sengaja serta yg terakhir gila.

B. Puasa Nazar : Janji terhadap kebaikan yang asalnya menurut syarat ngak wajib selanjutnya kemudian sesudah dinazarkan menjadi wajib. Puasa nazar adalah puasa yg sudah dijanjikan dikarenakan menginginkan satu kesempatan khusus, yang semula ngak diwajibkan dengan syariat tetapi setelah dinazarkan hukumnya menjadi wajib jika nazarnya dikabulkan Allah SWT. Allah SWT berfirman di Al Quran surat Maryam ayat 26 : “…..Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah”.

C. Puasa Kifarat : Puasa yang wajib dilancarkan oleh seseorang bagaikan tebusan (kifarat) dikarenakan melanggar sebuah ketentuan. Puasa kifarat dijelaskan di Al Quran diaplikasikan jika timbul kondisi-kondisi seperti berikut :

  • Bila orang Islam tanpa sengaja membunuh orang Islam lainnya, serta ngak bisa tuk menebus melalui memerdekakan budak belian, hingga ia diharuskan menjalankan puasa 2 bulan berturut-turut. Lihat Q.S. An Nisa : 92
  • Bila seseorang menjalankan zihar (menyerupakan istrinya seolah-olah ibunya, layaknya ungkapan “punggung engkau sebagaimana punggung ibuku”, kemudian ia ngak bisa memerdekakan budak belian, oleh sebab itu ia diharuskan menjalankan puasa 2 bulan berturut-turut. Lihat Q.S. Al Mujadilah : 3-4.
  • 3 hari puasa bagaikan tebusan (kifarat) dikarenakan mengucapkan sumpah yang membuat dia ngak boleh melangsungkan sesuatu yg halal, bila ia ngak sanggup menebus melalui memerdekakan budak belian ataupun memberikan makan kepada fakir miskin. Lihat Q.S. Al Maidah : 89.
  • Puasa kifarat dikarenakan membunuh binatang buruan padahal sedang melangsungkan ibadah haji. Puasa terkait diaplikasikan bagaikan pengganti memberikan makan pada orang miskin. Lihat Q.S. Al Maidah : 95.
Puasa Sunnah
Puasa Sunnah adalah puasa yang boleh dilangsungkan selanjutnya boleh juga ditinggalkan. Seperti melalui hukumnya, menjalankan puasa bisa menghasilkan pahala, selanjutnya bila kita membiarkan kita ngak bisa menghasilkan dosa.

A. Puasa Senin Kamis : Puasa yang dilancarkan pada setiap hari senin selanjutnya kamis. Rasulullah SAW bersabda : “Dari Aisyah r.a berkata, Nabi Muhammad SAW selalu menunjuk puasa hari Senin serta Kamis” (H.R. Tirmidzi). Selain itu di kitab Riyadus Salihin dijelaskan bahwa Malaikat melaporkan tugas pencatatan amal manusia di hari senin serta kamis, oleh sebab itu, Rasulullah SAW melancarkan puasa di hari senin dan kamis. Rasulullah SAW bersabda : “Dari Abu Hurairah r.a ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW lebih sering berpuasa di hari Senin dan Kamis, selanjutnya ditanyakan orang padanya tentang sebabnya. Lalu sabdanya : Senyatanya amal-amal itu dipersembahkan di hari senin dan kamis, maka Allah SWT berkenan mengampuni semua muslim, kecuali dua orang yg bermusuhan, maka firman-Nya : Tangguhkanlah kedua mereka itu” (H.R. Ahmad). Pelaksanaan puasa hari Senin selanjutnya Kamis sama melalui puasa wajib, cuma niatnya saja yg berbeda.

B. Puasa Bulan Syawal : Puasa yang dilancarkan di bulan Syawal semasa 6 hari, boleh berurutan ataupun sembarang hari yg penting 6 kali puasa di bulan Syawal. Puasa 6 hari di bulan syawal pun sangat dianjurkan leh Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda : “Dari Abu Ayyub Al Anshari : “Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa saja yg puasa dalam bulan Ramadhan, lalu diiringi puasa 6 hari di bulan Syawal, maka yg demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang zaman” (H.R. Muslim).
Rukun selanjutnya Syarat sah dan wajib puasa 6 hari bulan Syawal sama melalui puasa-puasa wajib, yang membedakan hanyalah niatnya saja.

C. Puasa Arafah : Puasa yang diaplikasikan dalam tgl 9 Dzulhijah. Rasulullah SAW bersabda : “Untuk Abu Qatadah Al Anshari : Rasulullah SAW ditanya orang tentang puasa hari arafah, jawab beliau mudah-mudahan menghapus dosa satu tahun yg sudah lalu selanjutnya satu tahun yg akan datang” (H.R. Muslim).

Pelaksanaan puasa Arafah pun Paket Umroh Promo Desember sama dgn puasa-puasa wajib yg lain, yang membedakan hanyalah dalam niatnya.

0 komentar:

Posting Komentar